Latest News

Asal Permintaan Insan Berdasarkan Al-Qur'an Dan Al-Hadits


Assalamu’alaikum.

            Kita sebagai umat insan sudah seharusnya mengakui dan meyakini rukun akidah yg enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an ialah satu-satunya literatur yg paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.

            "Kitab (Al Qur’an) in tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yg bertaqwa (yaitu) mereka yg beriman kepada yg ghaib...." (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)

Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati menghadapi orang-orang yg menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal ajakan manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak mempunyai unsur utama yg dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu Iman kepada yg Ghaib.

Tahapan insiden insan :

A.      Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)

            Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh ALLAH dari tanah yg kering kemudian dibuat oleh ALLAH dengan bentuk yg sebaik-baiknya. setelah tepat maka oleh ALLAH ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh ALLAH di dalam firman-Nya :

            "yg membuat sesuatu yg Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yg memulai penciptaan insan dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)

            "Dan sebetulnya Kami telah membuat insan (Adam) dari tanah liat kering (yg berasal) dari lumpur hitam yg diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu ALLAH juga menjelaskan seCaranya rinci perihal penciptaan insan pertama ialah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :

"Sesunguhnya insan itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)

B.      Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)

            Pada dasarnya segala sesuatu yg diciptakan oleh ALLAH di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, ALLAH berkehendak membuat lawanjenisnya untuk dijadikan mitra hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh ALLAH dalam Keliru satu firman-Nya :

            "Maha Suci Tuhan yg telah membuat pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yg ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yg tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36).

            Adapun proses insiden insan kedua ini oleh ALLAH dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :

            "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yg telah membuat kau dari seorang diri, dan dari padanya ALLAH membuat isterinya, dan dari pada keduanya ALLAH memperkembangbiakkan pria dan perempuan yg sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)

            Di dalam Keliru satu Hadits yg diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :

            "Maka sebetulnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)

            Apabila kita amati proses insiden insan kedua ini, maka seCaranya tak pribadi kekerabatan insan pria dan perempuan melalui perkawinan ialah perjuangan untuk menyatukan kembali tulang rusuk yg telah dipisahkan dari lokasi semula dalam bentuk yg lain. Dengan perkawinan itu maka Bakal lahirlah keturunan yg Bakal meneruskan generasinya.

C.      Proses Kejadian Manusia Ketiga (Semua Keturunan Adam Dan Hawa)

            Kejadian insan ketiga ialah insiden semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping sanggup ditinjau berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadits sanggup pula ditinjau seCaranya medis.

            Di dalam Al Qur’an proses insiden insan seCaranya biologis dejelaskan seCaranya terperinci melalui firman-Nya :

            "Dan sebetulnya Kami telah membuat insan itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yg disimpan) dalam lokasi yg kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, kemudian segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, kemudian tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yg (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta yg Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).

Kemudian Dalam Keliru Satu Hadits Rasulullah Saw Bersabda :

"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yg benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kau dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, selesai hidup (umurnya), amalnya, dan jelek baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)

Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 era silam telah menjadi materi penelitian bagi para andal biologi untuk memperdalam ilmu perihal organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yg dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan insan ialah protein, sari-sari makanan yg kita makan yg semua berasal dan hidup dari tanah. yg kemudian melalui proses metabolisme yg ada di dalam badan diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari kesepakatan nikah (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk insan yg tepat (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).

Para andal dari barat gres menemukan dilema pertumbuhan embrio seCaranya sedikit demi sedikit pada tahun 1940 dan gres dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yg diturunkan 15 era kemudian hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi Keliru seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, dia menyampaikan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yg diturunkan pada era ke-7 M itu".

Selain itu, dia juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) kini untuk mengetahui perkembangan hidup insan yg diawali dengan sel tunggal (zygote) yg terbentuk dikala ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani hingga dengan eksperimennya pada era ke-18, demikian pula ide perihal perkembangan yg dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan hingga selesai era ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (ALLAH) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa ALLAH) memilih sifat-sifat dan nasibnya."

            Sebagai bukti yg konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yg menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yg menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yg dijelaskan oleh ALLAH di dalam Al Qur’an :

            "...Dia mengakibatkan kau dalam perut ibumu insiden demi insiden dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yg menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).


            Mungkin itu saja klarifikasi Asal Usul Manusia Menurut Islam. Makara masih percaya sama teori yg tak niscaya ? yg katanya insan berasal dari monyet ? saya sih ga mau.. :P

            yg Berasal dari tanah, Bakal kembali lagi ke tanah”. Semoga klarifikasi diatas sanggup bermanfaat untuk lebih mengilhami terciptanya insan dari awal hingga selesai nanti. Mohon maaf apabila ada Keliru kata dan kurang berkenan. Terima kasih.. ^^




Wassalmu’alaikum..



Baca Selengkapnya Disini

0 Response to "Asal Permintaan Insan Berdasarkan Al-Qur'an Dan Al-Hadits"