Facebook Akan Di Blokir Di Indonesia?

Menteri Komunikasi Dan Informatika Rudiantara menyampaikan Facebook Terancam akan di blokir di Indonesia, pencurian data 1 juta pengguna facebook Indonesia Oleh firma analis Cambridge Analytica (CA) menghebohkan masyarakat dan memunculkan banyak pro kontra. Banyak pihak yang mendesak biar pemerintah mengambil tindakan dengan memblokir facebook di Indonesia. "Kalau ada indikasi bahwa facebook di Indonesia dipakai untuk penghasutan, menyerupai yang terjadi di Myanmar, saya tidak Ragu untuk memblokir facebook di Indonesia," Kata dia, (11/4/2018), di Gedung Kominfo, Medan Merdeka, Jakarta.

Di ketahui juga bahwa facebook telah mengakui dan bertanggung jawab atas penyebaran informasi palsu yang menciptakan kelompok di Myanmar saling menghasut. dan jadinya terjadi pembantaian di Myanmar terhadap kaum Rohingya. Kembali lagi wacana pencurian data pengguna facebook, bahwa Rudiantara menjelaskan dirinya masih menunggu hasil audit facebook, jikalau sudah ada hasil, barulah pemerintah sanggup menakar potensi permasalahan yang sedang timbul dan mengambil tindakan lebih jauh lagi.

Untuk sekarang, dalam surat peringatan pertama dan kedua yang diberikan Kominfo Ke pihak facebook, pihaknya meminta biar layanan pihak ketiga yang sanggup membahayakan harus segera di hentikan. Kominfo sudah 2 kali mengajukan surat SP kepada pihak facebook, pertama pada tanggal 5 April 2018 yang lalu, dan yang kedua Pada 10 April 2018. Kominfo memberikan untuk meminta klarifikasi soal prosedur pencurian data pengguna facebook, meminta hasil audit dan menagih jaminan dukungan data pengguna facebook di Indonesia oleh Facebook.

Berikut beberapa fakta :

1. SUDAH DI TEGUR
Saat ini, Facebook sudah mendapat teguran ekspresi dan tertulis terkait kebocoran data pengguna facebook di Indonesia ke sejumlah pihak. Polisi Republik Indonesia juga sedang menyelidiki apakah ada dugaan tindak pidana dalam kebocoran itu. "Dari peraturan menteri, teguran ekspresi sudah, teguran tertulis sudah. Satu lagi tinggal tingkat paling simpulan yakni pemutusan pemblokiran sementara facebook di Indonesia, "ujar Rudiantara di Kompleks Istana Presiden, Jakarta (9/4/2018).

2. KALAU ADA PIDANA, BAKAL DI BLOKIR
Rudiantara memastikan kalau penyidik menemukab unsur dugaan pidana dalam kebocoran data pengguna facebook di Indonesia, maka peluang Facebook diblokir semakin besar. "iya itu keputusan penyidik polri antara lain yang memilih Facebook akan di blokir sementara atau nggak, "ujar Rudiantara. Nggak hanya itu kalo Facebook terbukti menyalahgunakan data penggunannya di Indonesia yang bersifat merugikan warga Indonesia, peluang pemblokiran sementara juga semakin besar. "Tambah tertangkap tangan merugikan masyarakat Indonesia kan. Tugas saya kan jangan hingga merugikan masyarakat Indonesia, "ujar Rudiantara.

3. 1 JUTA PENGGUNA INDONESIA DI BLOKIR
Diberitahukan, kebocoran banyak data pengguna Facebook ini diakui sendiri oleh perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut. "Secara total, kami pikir informasi Facebook 87 juta orang kebanyakan di Amerika Serikar kemungkinan telah dibocorkan ke Cambridge Analytica, " tulis Facebook dalam keteranganya. Indonesia termasuk salah satu negara dengan kebocoran data Facebook terbesar. Menurut Facebook, data milik lebih dari 1 juta pengguna media umum tersebut di Tanah Air telah  bocor ke Cambridge Analytica. Indonesia duduk di urutan ketiga dalam hal ini, sehabis Amerika serikat dengan kebocoran 70,6 juta pengguna dan Filipina dengan kebocoran data pengguna 1,1 juta pengguna Facebook. Negara lain seperi Inggris, Meksiko, Kanada dan yang lainya paling nggak mencatat angka ratusan ribu.

4. BOCOR JUGA KE CUBEYOU
Nggak hanya di (CA), data pengguna Facebook Indonesia  juga bocor ke Cubeyou.
Cubeyou yakni firma analis pihak ketiga yang mengumpulkan data pengguna Facebook melalui kuis kepribadian. Cubeyou diduga menyerahkan data pengguna Facebook ke para pengiklan biar lebih gampang menyasar sasaran pasar.

Meski demikian, Rudiantara belum sanggup memastikan berapa jumlah data pengguna Facebook di Indonesia yang bocor ke Cambridge Analytica dan ke CubeYou!

Sumber: Kompas.com